Halaman

murniart.blogspot.com meleyani berbagai kerajinan krey dengan bahan baku bambu, kayu dan rotan Juga melayani karpet dan lain sebagainya segera hubungi murni art shop

علم منطق


بسم الله الرحن الرحيم
علم منطق

-        علم منطق : فواعد يستر شد بها الإنسان فى تفكيره ليأمن من الزللى، وتسلم معلو ماته من الخطاء،
-        علم منطق : قا نون تعصم مرعته الذهن عن الخطاء فى التفكير
(علم منطق للاستاذنورالانور الابراهيمى)

-          “Ilmu Manthiq ialah rumusan-rumusan/ patokan-patokan agar orang dapat mendapatkan petunjuk di dalam iaberfikir, supaya selamat dari kesalahan-kesalahan dan terhindar pengertiannya dari kekeliruan.”
-          “Ilmu Manthiq ialah undang-undangyang menjaga hati dari kekeliruan di dalam is berfikir.”

-        و بعدفالنطق للجنان، نسبته كالنخو للّسان
فيعص الاغكار عن غيّ الخطا، وعن دقيق الفهم يكشف الخطا
-          “Dan sesudah tersebut di atas, Ilmu Manthiq itu bagi sebanding dengan Ilmu Nahwu bagi lisan”.
-          “Jadi ia dapat menjaga pikiran-pikiran dari tergelincir dalam kesalahan, dan dapat menyingkaptabir halusnya pengertian.”

Keterangan :
Kalau kita telah mempelajari Ilmu Nahwu/Saraf, agar kita dapat membaca bahasa Arab dengan betul, maka kali ini kita mempelajari suatu ilmu lagi, yaitu “Ilmu Maanthiq”, agar kita di waktu mengatakan sesuatu itu atas dasar jalan pikiran yang betul dan sehat atau logis. Pula di waktu kita memahami suatu keterangan itu atas dasar pengertian yang betul dan logis pula. Dengan demikian “Ilmu Manthiq” juga dapat dinamakan “Ilmu Logika”. (lihat, “Ilmu Manthiq” oleh Prof K.H.M. taib Thahir Abd. Mu’in).
Ilmu

Di dalam kita berfikir itu,sudah barang tentu ada ilmu/pengertian pada otak kita.

Ilmu adalah mendapatkan pengertian tentang sesuatu yang belum dikenal atas dasar yakin ataupun sangkaan, pengertian itu sesuai dengan kenyataan ataupun tidak”.

Contoh :
Di waktu malam hari,kita sedang berjalan-jalan. Dari kejauhan tampak oleh kita sesuatu benda. Di dalam hati kita berkata dengan yakin : “Oh, itu manusia”. Ternyata memang manusia betul. Jadi secara yakin kita mengetahui (mempunyai ilmu), dan sesuai dengan kenyataan. Atau boleh jadi kita hanya menyangka saja atau dhan ((ظن
Tetapi mungkin juga sesuatu tadi bukan manusia, ternyata pohon pisang, berarti pengertian/ilmukita tidak sesuai dengan kenyataan.