اِدْرَاكُ مُفْرَدٍ تَصَوُّرًا عُلِمْ، وَدَرْكُ نِسْبَةٍ
بتَصْدِيْقٍ وسمْ
“pengertian mengenai sesuatu yang tunggal
dinamakan : TASOWWUR”.
“Sedangkan
pengertian terhadap hubungan disebut TASDIQ”.
Penjelasan
:
Di atas
telah kita peroleh pengertian/ilmu, kalau mengenai sesuatuhal yang bersifat
satuan atau yang tunggal, seperti : rumah, kursi, pasar, masjid, dan lain
sebagainya, maka ilmu yang demikian itu dinamakan : TASOWWUR.
Contoh :
Kalau
ada orang berkata kepada kita umpamanya : rumah, maka terbayang dan tergambar
pada otak kita gambaran rumah itu. Gambaran sebuah rumah pada otak kita
dinamakan : “TASOWWUR”.
Coba bayangkan sendiri : meja,
kursi, televisi, radio, sepeda, mobil, kereta apai.
Nah, kalau pengertian/ilmu itu
mengenai hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain, maka pengertian/ilmu
sedemikian itu dinamakan : TASHDIQ. Hubungan ini mungkin bersifat
meniadakan/Nafi, atau mengiakan/itsbat.
Contoh :
1. Indonesia
kaya raya. Dari kalimat ini kita mempunyai pengertian ilmu mengenai hubungan
dua hal, yakni Indonesia dan kaya raya. Pengertian/ilmu semacam ini dinamakan :
ILMU TASHDIQ ITSBATY.
2. Solo
tidak di Jawa Timur. Pengertian ini meniadakan hubungan dua hal. Seperti ini
dinamakan : ILMU TASHDIQ NAFI.
Jadi demikian. Ilmu itu dibagi
dua :
1. TASOWWUR( تَصَوُّر )
2. TASHDIQ
( تَصْدِيْق
)
Sedangkan
ILMU TASHDIQ dibagi dua :
1. ILMU
TASHDIQ ITSBATY
2. ILMU
TASHDIQ NAFI
Pembagian Ilmu
Tashowwur dan Tashdiq
Kalau
ilmu/ pengertian itu, baik tashowwur maupun tashdiq, memerlukan pemikiran yang
teliti dan mendalam, maka ilmu semacam ini dinamakan : ILMU NADHORY.
Contoh :
Besuk hari qiyamat orang-orang yang mati akan dibangunkan dari kuburnya.
Akan
tetapi kalau ilmu itu mengenai hal yang tidak memerlukan pemikiran yang teliti
dan mendalam, maka ilmu semacam ini dinamakan : ILMU BADIHY/ILMU DLURORY.
Contoh :
rasa lapar, kenyang, haus, panas, dingin dan lain sebagainya.
Contoh lagi : 1/2 =
1:2.