Lafadh
itu dibagi dua:
a.
Mufrad,
ialah lafadh yang mengandung arti, baik lafadh itu terdiri dari satu huruf atau
lebih, atau tersusun dari satu kata atau lebih.
Contoh :
1.
محمّد يكتب بالقلم ,
huruf ba yakni huruf jar di sini dari satu huruf.
2.
علىّ يذاكرالدرس فى الغرفة, huruf fi di sini terdiri
dari dua huruf : fa dan ya
3.
عبدالله terdiri dari عبد dan الله dan merupakan satu arti, yakni nama
seseorang.
b.
Murakkab,
ialah lafadh yang tersusun dari kata-kata, sedangkan bagian dari lafadh itu
menunjukkan arti bagian yang lain.
Contoh :
1.
Surakarta
(nama sebuah kota di Jawa Tengah) contoh lafadh mufrod
2.
Ali suka
mendi di diang hari. (kata suka di sini mempunyai arti sendiri). Contoh lafadh
murakkab.
مستعمل
الالفاظ حيث يوجد : امّا مركب وامّا مفرد : فاوّل مادلّ جزءه على
جزءمعناه
بعكس ماتلا (السلم
المنورق)
Lafadh yang digunakan di mana dijumpai, ada kalanya murakkan dan ada
kalanya mufrad.
Yang pertama (murakkab), yaitu lafadh yang bagiannya menunjukkan
bagian artinya, berlainan dengan lafadh yang berikutnya (mufrad).
Pembagian
lafadh mufrad:
Lafadh mufrad di bagi dua :
1.
Kully,
yaitu tiap lafadh mufrad yang dapat mencakup beberapa satuan yang banyak.
Contoh : (burung), lafadh ini
mencakup semua jenis burung, yakni : burung elang, burung perkutut, burung
kenari dan lain sebagainnya.
2.
Lafadh
mufrad juz-iy, ialah lafadh mufrad yang tidak mencakup beberapa satuan yang
banyak, contoh : jakarta. Lafadh tersebut hanya menunjukkan untuk satu kota
saja, tidak untuk yang lain.
Lafadh mufrad
itu dibagi dua, kully dan juz-iy
Lafadh yang
memberi arti persekutuan dinamakan kully, seperti harimau, sedangkan
kebalikannya dinamakan juz’iy.
المفهوم والماصدق
1.
Lafadh
kully dipandang dari segi makna/mafhumnya dan pengertiannya dinamakan المفهوم
2.
Lafadh
kully juga dapat dipandang dari segi pencakupannya kepada beberapa satuan
benda, pengertian itu dinamakan الما صدق
Contoh : مدرسة : مفهوم, lafadh ini mengandung
makna suatu bangunan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebutuhan
pendidikan dan digunakan untuk belajar.
Contoh : المدرسة : الما صدق, lafadh ini mencakup
beberapa jenis sekolah.
Catatan : banyak قيد/predikat yang mengikat mafhumnya kully
menyebabkan semitnya artian yang terkandung.
Contoh :
سمك tanpa
قيد mencakup sungai dan laut
سمك بحرىّ dengan قيد hanya mencakup ikan-ikan laut saja, dan
tidak mencakup ikan-ikan sungai.
Di dalam ilmu manthiq termasuk istilah : الكليات الخمسة
الكليات الخمسة Ini ada lima macam :
1. jinsy 3.
‘ardly 5. khosh
2. fashly 4.
Nau’
الكليات
الخمسة دون انتقاص : جنس و فصل عرض نوع و خاص (السلم المنورق )
“kulliyyat ada lima tanpa dikurangi, yaitu
: jinsy, fashly, ‘ardly, Nau’, khosh.
Keterangan :
1.
Kully
jinsy, ialah lafadh kully yang mencakup kully-kully, contoh : pakaian, ini
mencakup kemeja, pantolan, sarung, rok, kain dan lain-lain.
2.
Kully
fashly ialah bagian hakekat yang membedakan benda yang satu dengan benda yang
lainnya. Contoh : berfikir, ini adalah predikat khusus yang membedakan manusia
dengan hewan, karena : حيوان ناطق (hewan berfikir) adalah hakekat manusia. Jadi ناطق (berfikir) predikat
yang membedakan hakekat manusia dengan hewan-hewan yang lainnya juga.
3.
Khosh
ialah sifat di luar hakekat kully itu, tetapi tak dapat menjadi sifat bagi
benda-benda lainnya. Contoh tertawa, sifat ini hanya khusus bagi manusia,lain
tidak.
4.
Nau’ ialah
kully yang mencakup beberapa satuan yang termasuk dalam hakekat kully itu.
Contoh : انسان (manusia) ini
mencakup Ahmad, Bakar, Salim, Fathimah, Zaenab dan sebagainya.
Kully jinsy dibagi tiga :
1.
جنس سا فل ( قريب ), yaitu jins yang di
bawahnya tak ada jins lagi, yang ada nau’, sedangkan di atasnya terdapat
beberapa jins. Contoh perkataan : حيوان (hewan), di bawah hewan tak ada jins lagi,
tetapi yang ada hanya : manusia, kambing, lembu, kijangdan lain sebagainya. Ini
semua adalah nau’, dan di atasnya masih ada jins-jins, seperti : النامى (yang berkembang) الجسم (jissim) الجو هر (benda pada umumnya).
2.
جنس بعيد / عال , yaitu jins yang di atasnya tak ada jins lagi, sedang di bawahnya
masih terdapat jins-jins lagi, misal : الجو هر (benda pada umumnya), di atas jauhar sudah tak ada lagi jins-jins,
tetapi di bawahnya terdapat jins-jins, yakni : jissim-annami-hayawan dan
seterusnya.
3.
جنس متو سط , yaitu jins yang di atasnya dan di bawahnya
ada jins, mpamanya
: النامى(yang berkembang), di
atasnya adalah jins dan di bawahnya hayyawan- pohon dan lain sebagainya.
Dengan demikian
dapat kita ambil ringkasnya :
جنس جوهر
جسم
نامى
شجر حيوان
انسان خيل قط بفر نوع
واوّل ثلاثة بلا شطط : جنس قريب اوبعيد اووصط (السلم المنورف )
“yang pertama (jins) ada tiga macam tanpa
berlebih : jins qorib, jins ba’id dan jins washath/mutawassith”.
Lafadh dipandang
dari segi arti
Dipandang dari
segi artinya : lafadh itu ada lima macam, yaitu :
1. Tawathu’. 4. Isytirok.
2. Tasyakuk. 5. Taraduf.
3. Takoholuf.
1.
تواتؤIalah
lafadh-lafadh yang mengandung arti-arti yang tak berbeda atau sama lainnya,
misalnya : “jalan sudirman”, “jalan diponegoro”, jalan wahid hasyim, semua itu
sama, yakin bahwa semua itu jalan.
2.
نشاكك Ialah lafadh-lafadh yang
mengandung arti-arti yang satu dengan yang lainnya berlainan, contoh : “hitam”
bagi besi lain dengan “hitam” pada rambut, lain pula “hitam” pada tinta dan
seterusnya.
3.
تباين/تخالفIalah
lafadh-lafadh yang artinya beelainan satu dengan lain-berlainan sama sekali.
Contoh : “kerbau bukan batu bukan pula pohon dan
seterusnya.
4.
مشترك/اشتراكIalah
lafadh-lafadh yang mengandung lebih dari satu arti, umpamanya, mungkin berarti
: mata, mata air, atau emas.
5.
مترادف/تردفIalah dua
lafadh yang mengandung arti yang sama, seperti udara-hawa, sapi-lembu,
bendera-panji, dan lain sebagainya.
ونسبةالالفاظللمعانى : خمسة افسامٍ بلا
نقصان
تواطؤتشكك تخالف : ولالاشتراك عكسه
التردف (السلم
المنورف)
“lafadh-lafadh dipandang dari segi artinya ada lima macam tanpa
kurang”.
“tawathu’, tasyakuk,
takholuf, isytirok, kebalikannya adalah taraduf”.